Thursday, March 06, 2008

Enterobacter sakazakii

Belakangan orang merasa ngeri jika mendengar bakteri Enterobacter sakazakii. Hal ini akibat dari publikasi penelitian IPB. Penelitian itu sendiri terjadi pada tahun 2003. Kenapa baru terpublikasi sekarang? Gosip yang beredar sebenarnya oleh hanya dipublikasikan ke dalam lingkungan IPB, entah kenapa bisa bocor keluar. Sebenarnya apa itu Enterobacter sakazakii?

E. sakazakii termasuk dalam genus Enterobacter yang satu family dengan Eschericia (penyebab peny. pencernaan), Salmonella (tipus), Proteus (infeksi sal. urin), Shigella (shigellosis) dan Klebsiella (pneumonia).

Enterobacter merupakan oppurtunistic pathogens yang berarti dia bisa menjadi patogen jika hidup tidak pada tempatnya. Seperti bakteri coliform, bakteri ini memfermentasikan laktosa, dapat mengkontaminasi produk susu, merupakan bakteri gram negatif, oksidasi negatif, anaerob fakultatif, berbentuk batang, tidak berspora dan akan mati dalam proses Pasteurisasi, dan motile (bergerak aktif).

Enterobacter sakazakii dapat kita temukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, cereal, dan pasta), lingkungan berair, dan sediment tanah yang lembab. E. sakazakii juga bisa terdapat pada makanan yang mudah terkontaminasi seperti pada keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.

Faktor yang mendukung pertumbuhan E. sakazakii yaitu: Nutrisi (ceceran powder, Carbon, Nitrogen, Sulfur, Fosfor, Vitamin, dan Trace element), Air (udara lembab), Oksigen (udara), serta suhu yang optimal.

Susu Infant Milk formula (untuk 0-6 bulan) merupakan media yang potensial bagi infeksi E. sakazakii pada bayi, terutama bagi:
1. Bayi yang baru lahir sampai usia 28 hari.
2. Bayi prematur
3. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
4. Bayi dengan gangguan fungsi kekebalan tubuh

E. sakazakii sangat berbahaya bagi bayi pada kondisi diatas, karena dapat menyebabkan antara lain Meningitis (radang selaput otak), Necrotizing Enteroclitis (radang usus), Sepsis, Bacteremia (peningkatan jumlah bacteri dalam darah), Brain cyst (kista otak).

Jika ditumbuhkan pada TSA (Tryptone Soya Agar) akan terlihat koloni berwarna kuning, menghasilkan positif α-glicosidase. Identifikasi dengan API 32E (profil biokimia dari E. sakazakii hampir serupa dengan E. cloacae kecuali memproduksi pigmen kuning, aktivitas α-glicosidase dan aktivitas Tween 80 esterase). E. sakazakii disebut sebagai E. cloacae yang berpigmen kuning.

Kalau kata saya sih lha wong anak manusia kok nyusunya sama sapi..ya nyusu sama manusia juga dong.. :))

*sumber : Microbiology, Robert W Bauman
wikipedia (yg biru, dengan beberapa editan)

No comments: