Magetan

Beberapa hari lalu saya sering berkhayal bekerja di daerah tempat tinggal mbah saya. Magetan, kota mati nan kecil dibawah kaki Gunung Lawu. Apakah ini suatu bentuk kejenuhan saya akibat bertahun-tahun tinggal di kota besar. Selama ini tak pernah terbayang dalam khayalan ataupun keinginan saya untuk tinggal di sebuah kota kecil. Saya cinta keramaian, cinta kerlap kerlip lampu kota di malam hari. Saya hobby berjalan2 di mall dikala senggang, sedangkan di Magetan tidak ada yang namanya mall, hanya ada pasar biasa. Tapi kalau saya ingat daerahnya, ehm..sejuk, bersih dan apik, ciri khas kota2 di Jawa Timur (bandingkanlah dengan kejorokan Jakarta, Bekasi dan sekitarnya).

Kemarin2 saya ingin menyepi. Impian saya adalah duduk di pematang sawah sambil mendengarkan suara burung dan dibelai oleh sang angin. Aduh mellow banget. Sayangnya kemarin saya hanya punya waktu libur 4 hari, kalau ke Magetan setidaknya saya harus punya waktu seminggu agar sepulangnya dari sana mendapat kebugaran bukan kelelahan. Mungkin saya punya waktu setelah saya resign dari ktr dan disela2 persiapan sekolah. Mudah2an sebelum lebaran saya bias pulang kampung karena agaknya seperti tahun kemarin saya tak bisa berlebaran di rumah simbah.