Tuesday, July 25, 2006

Kue rangi n sakitnya jempol kakiku..

Hari ini saya sengaja pergi ke kantor terlambat, naik krl 07.30, supaya tidak berdesakan dan mencegah kemungkinan jempol kaki saya terinjak-injak.
Sebel juga punya kaki yang jempolnya bengkak. Susah jalannya n capek karena saya tak bisa menekuk jempol tersebut, sakit rasanya. Selain itu saya juga menjaga agar kaki ini tidak membentur sesuatu, maklum saya hobby menabrak2.

Kenapa jempol kaki saya bengkak? Ceritanya begini. Kemarin sore ketika sedang menunggu kereta di stasiun klender, saya berusaha membalik bangku kayu agar enak diduduki. Karena tangan kiri memegang aqua n dipundak kanan ada tas alhasil bangkunya terbalik n mengenai kaki saya tanpa saya bisa menghindar. Ya sudah jempolnya nyut nyutan dan ada guratan merah tanda ada darah yang tak mengalir. Malamnya, kebetulan sekali memang hari itu saya akan urut maka diurutlah si jempol tersebut supaya tidak terlalu sakit n bengkak. Lumayan pas bangun tidur pagi tidak sesakit sore, walau hari ini masih terasa sakit. Yah beberapa hari ini harus tahan2 lha ya..

Tapi hari ini saya senang, setelah saya tidak pernah lagi menemukan tukang kue rangi..Hari ini saya melihat ada org yang berjualan kue rangi di belokan jalan dekat kantor. Asyik!!!Jadi teringat jajanan pas SD. Kue rangi adalah kue yang dibuat dari sagu, kelapa n atasnya ditaburi gula merah yang sudah dicampur dengan sagu. jadi gulanya sudah kental. bentuknya seperti kue pukis. sayang hp kamera saya sedang disewa my bro kalau tidak sudah saya foto kue tsb. Yang saya ingat tentang kue rangi masa kecil adalah pedagangnya. Dulu sewaktu saya kecil, dirumah saya ada pedagang kue rangi yang selalu lewat, orangnya sudah tua tetapi dia tetap rajin memikul dagangannya. Sya tak tahu lagi nasib bapak itu mungkin juga sudah tiada karena sewaktu saya kecil saja dia sudah tua,apalagi saat ini. Kalaupun masih hidup dia mungkin sudah tak kuat lagi memikul dagangannya. Mungkin itu satu2nya kue yang saya sering beli kalau lewat di depan rumah, pada dasarnya saya didik oleh ibu saya untuk tidak jajan kalau di rumah.

Kue rangi yang barusan saya beli agak kurang nikmat, parutan kelapanya panjang2. Sepertinya dia memarut dengan parutan keju, alhasil suka nyelip2 di gigi deh dan sagunya jadi sedikit (seperti kue kelapa yg ditaburi gula jadinya). Setidaknya memenuhi kerinduan saya akan kue rangi.