Tuesday, August 15, 2006

Sedikit cerota dari sebuah pesta pernikahan

Sabtu kemarin saya menghadiri pesta pernikahan teman saya yang sudah berpacaran sejak jaman sma. Akhirnya mereka menikahnya juga. (puihh). Hal yang paling saya ingat dari pesta itu adalah :
1.Trend lagu anak2 masa kini
Ketika sedang mengantri foto bersama sang pengantin, tiba2 saja dari samping kiri saya sang penyanyi organ tunggal berkata kalau ada seorang anak kecil yang akan menyumbangkan sebuah lagu. Saya menebak- nebak lagu apakah yg akan dibawakan oleh anak tersebut, dalam pikiran saya dia akan bernyanyi, pelangi2, satu2 aku sayang ibu, balonku ada 5, atau lagu anak2 lainnya. Tapi apa yang saya dengar kemudian. Ternyata dia bernyanyi lagu Ratu, lelaki Buaya Darat.
“ Lelaki buaya darat, busyet aku tertipu lagi”. Oh my good, anak jaman sekarang nyanyinya parah bo. Dia tahu tidak ya makna dari kata2 dalam lagu tersebut. Ini bukan pertama kalinya saya mendengar lagu lelaki buaya darat tersebut dinyanyikan oleh anak2. Kemarin saya juga mendengar plus melihat anak2 Cindy Claudia Harahap menyanyikan lagu ini di Ceriwis.( sebenarnya saya pernah membaca diblog seseorang yg saya lupa namanya, dia juga gelisah dengan lagu anak2 jaman sekarang). Memang sekarang ini saya tak pernah mendengar lagu anak2 lagi. Ketika kecil, ketika tvri masih merupakan satu2nya televisi di Indonesia saya cukup hapal lagu2 seperti “abang tukang bakso”, semut2 kecil, dll. Karena pada hari minggu biasanya ada sebuah acara yg memutar lagu2 anak2. sedang sekarang sepertinya saya jarang melihatnya di televisi swasta yang ada di Indonesia. Jangankan video klip anak2, saat ini saya juga jarang melihat video klip artis Indonesia, kecuali di MTV, O channel dan Jak TV. Aduh sepertinya tulisan saya merambah kemana2 ya. Saya rindu lagu anak2. lagu yang menceritakan dunia anak2 itu sendiri. Jadi si anak tidak matang karbitan. Matang sebelum waktunya.

2.Pernikahan
Di hari itu saya mendengar seorang teman berkata ia memutuskan tidak akan menikah (guys omonganmu membuatku terinsprirasi untuk menulis hal ini). Seorang teman yg lain bertanya. Emangnya kamu tak mau punya anak. Ehm. Percakapan tersebut membuat saya berpikir apa arti pernikahan buat saya. Belakangan bokap suka rese nyuruh2 nikah. Memang sih sudah waktunya tapi jodoh gw belum juga datang. Lho kok jadi curhat. Buat saya keinginan menikah itu bukan karena ingin melanjutkan garis keturunan. Garis keturunan bukan point utama bagi saya. Buat saya tujuan dari pernikahan adalah karena saya ingin menghabiskan hidup bersama orang yang saya cintai dan orang tersebut adalah pelengkap jiwa saya bagai kancing cetet. Dan anak hanyalah sebuah bonus dari semua itu (jadi inget buku test pack dan omongan seseorang). Dan buat saya menikah itu penting, karena dalam agama saya menikah adalah ibadah dan saya tak ingin menambah dosa2 saya . Kalau sampai saat ini saya belum menikah juga bukan karena saya tak ingin menikah, terus terang saya ingin menikah, bosen juga ditanyain kapan nikah (walau belakangan saya asal jawab aja, tahun depan..tahun depan kan banyak bisa 2007, 2008, n seterusnya..hehehhehe).

Balik ke keputusan teman saya, tadi malam di acara Om Farhan dibahas tentang”memutuskan tidak menikah” dengan pembicara ayu utami dan andi soraya. Sebetulnya saya org yg cukup cuek dengan kehidupan org lain, buat saya ketika dia punya alasan untuk hal yang dilakukannya ya lakukanlah selama dia masih memegang norma hidupnya. Sebagai seorang teman saya sih setuju saja dengan pilihannya selama dia happy dan bisa bertanggung jawab pada pilihannya tersebut. Asal jangan jajan aja. Oh ya, saya terkesan dengan jawaban ayu utami ketika Om Farhan bertanya soal anak padanya,nanti ketika tua bukannya dia tak ingin diurus olah anak2nya. Dia bilang memangnya tugas anak ketika dilahirkan adalah untuk mengurus orang tuanya ketika si orang tua menjadi tua dan tak lagi bisa berbuat apa2.

3.Minder
Apa sih minder itu? Dalam kamus Besar bahsa Indonesia Minder yaitu rendah hati. Seorang teman yg sudah lama menghilang bak di telan bumi tiba2 saja muncul di hadapan saya ketika pesta pernikahan itu. Dia bilang selama ini tak pernah muncul karena minder. Spontan saya bertanya, lho kenapa minder. Dalam pikiran saya, toh kita manusia yang sempurna yang di beri tuhan alat indra yang lengkap dan berfungsi dengan baik serta alat tubuh pun normal, kenapa harus minder. Dia bilang karena kami semua setelah lulus SMA kuliah sedangkan dia tidak. Oh my god ternyata saya tak mengenal teman sendiri. Saya tak pernah tahu dia minder karena hal itu. Yang saya tahu tiba2 saja jejaknya sudah tak terlacak lagi.

Pendidikan memang nomor satu tapi pendikan kan tidak kita raih dari jalur formal saja. Katanya kalau bertemu takutnya omongannya ga nyambung. Padahal kalau dia tahu selama ini kalau kami bertemu tidak pernah membicarakan tentang kuliah karena ya omongan itu ga akan seru (kan tempat kuliahnya ga sama), lebih banyak cela-celaan dan mengenang kenakalan masa2 SMA. Buat saya pengalaman hidupnya lebih berharga daripada pengalaman hidup saya. Perkataannya tentang kuliah membuat saya teringat perkatan si Tuan Sinisme yg satu itu (ta, lo emang org tersinis yg pernah gw kenal). Dia bilang sekolah itu cuma butuh duit. (ini buat org yg ambil gelar master). Jelas aja saya tidak terima. Sekolah memang candu. Tetapi pada saat kita memutuskan kuliah lagi ketimbang bekerja atau sambil bekerja itu bukan semata ditunjang oleh faktor uang tapi pada kemauan dan kemampuan otak. Terus terang ketika saya memutuskan akan sekolah lagi, batin saya bergejolak. Apakah mungkin saya bisa menjalaninya dan menyelesaikannya sesuai dengan harapan saya. Butuh kenekatan untuk memutuskan kuliah lagi. Yah sebuah nasihat buat teman lama yg baru bertemu kembali, kuliah atau ga kuliah sama aja kok. Buktinya kamu bisa survive sampai sekarang dan saya juga tidak lebih baik dari kamu. Jadi jangan menghilang lagi ya.

1 comment:

diamante said...

yun bukannya lo udah punya kancing cetet hehehehe... tiba-tiba jadi keingetan istilah itu