17 agustus

Rencananya kan setelah tanggal 10an saya akan liburan di rumah mbah. Tapi apadaya batuk yang sudah lama hinggap tak juga kunjung sembuh(bahasa gw aneh deh). Batuknya menyiksa banget, berhubung batuknya kering jadi selama masih gatal ya batuk2 aja terus. Sampai2 sering mebuat saya muntah dan mengeluarkan air mata. Segala obat sudah saya minum mulai dari nelco hingga woods yang membuat saya merasa melayang sesudahnya tapi tetap saja tak kunjung sembuh. Dulu sih waktu dikasih obat sama suaminya temen udah lumayan sembuh tuh. Tapi pas di bandung kemarin ditularin lagi ma my bro dan pas di bandung minumnya cuek banget. Saya kan paling ga tahan kalau minum air es, pokoknya kalau minum air es pasti besoknya langsung flu, eh di bandung cuek aja minum es krim, the botol dingin dan kelengkeng dingin. Alhasil kambuh lagi deh tuh batuk. Sampai capek saya dengan batuk tersebut, rasanya semua badan ikut mengkerut kalau lagi batuk. Karena ga sembuh2 akhirnya menyerah deh datang ke dokter. Eh dikasih obat banyak dan harus habis. Gila bo obatnya untuk 5 hari, biasanya dokter saya paling kasih obat untuk 3 hari doang. Saya kan paling males minum obat.

ramainya lingkungan rumah dengan bendera merah putih

Oh ya balik ke cerita awal, tadinya saya mau lihat acara 17an di rumah mbah saya. Bedanya apa sih dengan di rumah saya sendiri. Saya suka kalau bulan agustus datang karena akhirnya saya bisa tahu tetangga saya yang baru, kan kalau 17an pada keluar tuh, siapa tau ada yang cakep gitu..hahhahahha. Tapi sebel juga kalau agustus tuh banyak undangan pernikahan yang datang jadi lumayan menguras kantong..hiks..hiks..hiks. Ketika saya kecil saya suka ikut perlombaan, mulai dari balap kelereng, balap karung, memasukkan pinsil kedalam botol atau mengkaitkan kukusan. Waktu itu sih hadiahnya lumayan, yah seputar buku dan alat tulis. Lumayan buat anak seumuran saya waktu itu. Selain itu saya juga melihat perlombaan orang tua seperti joget jeruk atau sepakbola bapak2 tapi pakai baju perempuan, lucu juga lihat bapak2 yang didandani layaknya perempuan, pake lipstick, bedak, dll. Pokoknya udah kaya bencong di taman lawang deh. Dan malamnya dilanjutkan dengan panggung hiburan.

Ketika saya kuliah pun di kampus pas 17an pun diadakan perlombaan. Dulu sih saya ikutnya futsal cewek ( eh ini acara 17an atau ulang tahun Himbio ya) atau lomba bakiak. Kalau dikostan di banda ada tuh lomba sepakbola antar kostan tingkat RW di lapangan siliwangi. Buat yang cewek2 paling cuma bisa jadi sporter aja sekalian cuci mata..huahahah..teteup. Tapi sayangnya anak kostan saya ga pernah menang, kalah terus dengan anak asli daerah itu. Dan Pas hari H pasti jalan raya ditutup untuk tempat pertandingan. Hati2lah kalau ke bandung pas 17an karena banyak jalan yang ditutup untuk tempat perlombaan.

Setelah kuliah selesai saya ikut lagi dalam acara 17an RT saya, tapi kali ini bukan sebagai perserta lagi, melainkan panitia. Kali ini perlombaan swedikit berbeda, sudah disesuaikan dengan permainan anak2 jaman sekarang. Walau masih ada tuh yang namanya lomba masukin pinsil ked lama botol. Biasanya sih buat anak2 kecil yang berumur kira2 5 tahun ada lomba pakai kemeja, atau menebak huruf (agak mendidik lah). Selain itu kalau buat bapak2 panjat pinang nah kalau buat anak2 namnya panjat pisang. Ya ini yang dipakai sebagai tiangnya adalah pohon pisang. Dan diatasnya cukup ditaruh uang berkisar antara 1000-10.000 rupiah. Asyik juga buat tontonan.

Acara 17 agustus memang selalu menyenangkan, walau yang saya lihat sudah tak sesemarak ketika saya kecil. Semua orang larut dalam kegembiraan lomba. Semoga saja bangsa ini benar2 merdeka dalam ariti yang sebenarnya. Bukan hanya jargon semata. Merdeka dari para koruptor, merdeka dari nepotisme, merdeka untuk hidup dijalannya sendiri. Selamat ulang Tahun Kemerdekaan RI yang Ke-61.MERDEKA!!!