Saturday, July 14, 2012

berkompromi dengan macet

Jakarta sebagai ibukota Indonesia sepertinya sudah mulai mengalami titik jenuh..setiap saat tak perduli pagi, siang, ataupun malam bahkan hari libur terjadi antrian panjang di jalan..banyak orang ngedumel di fb, twitter or sosmed lainnya..
siapakah yang harus bertanggung jawab atas macet yang terjadi? kayanya qt semua turut andil didalamnya..kenapa?

Yang pertama, pertanyaan mendasar yg ngedumel di sosmed tuh update statusnya dari manakah? kendaraan pribadi atau kendaraan umum? wajar kalau dia naik kendaraan umum terus macet jadilah ngedumel..klo dari kendaraan pribadi, bukannya dia juga penyumbang macet ya jadi nikmati saja..kalau setiap warga bawa kendaraan pribadi baik motor atau mobil bisa dibayangkan betapa penuhnya jalan jadi wajar kalau timbul antrian..tapi pastinya si pengguna kendaraan pribadi tidak mau disalahkan tho..salah sendiri kendaraan umumnya tidak nyaman..

Yang kedua, salahnya pemerintah lah yang tak mampu memenuhi kendaraan umum yang nyaman bagi penduduknya..dulu saya berharap banyak pada busway, cobalah pemerintah strict dengan aturannya..ga boleh ada yang masuk jalur busway kecuali busway itu sendiri..dan bis nya diperbanyak..pasti dampaknya akan besar..orang2 yang terkena macet akan iri dengan lancarnya busway..atau manfaat kan krl sebagai sarana transportasi mahal..gpplah rugi besar dulu demi memperbaiki sarana krl toh nantinya bisa sedikit demi sedikit menarik keuntungan..kemudian mbok ya mrt digoalkan, jadi ada jalur alternatif lain..dana membangun jembatan selat sunda bisa dialirkan dulu ke project mrt..

memang harus ada kekuatan iman dari qt semua untuk mengatasi kemacetan..tidak hanya saling tuding melempar tanggung jawab..karena saya lihat hampir di semua kota besar di Indonesia sekarang ini tiada hari tanpa macet..kalau sudah begini jadi iri dengan sistem transportasi negeri tetangga..

No comments: