Saturday, October 21, 2006

i hate cigarets

Seorang teman belakangan ini punya keinginan yang kuat untuk menghisap benda satu ini, sampai2 kalau saya malas berbicara dengannya kalau dia mulai menyatakan keinginannya yang satu itu. I hate ciggarets so much.

Why I hate cigarets? Cos in no body smoking in my family so I life cleaned since I was child, saya juga punya masalah dengan polip saya jadi tidak merokok saja pernafasan saya kadang terganggu apalagi merokok. Selain itu di dalam agama yg saya anut, setahu saya merokok itu makruh, walau bukan haram. Dan yang terpenting rokok tidak baik untuk rahim. Seharusnya dia tahu itu,secara dia berjilbab gitu lho,ga malu gitu (hello yuni..jilbab kan bukan jamitan atas perilaku seseorang).

Katanya rokok dapat membuatnya menghilangkan stress atau lelah. Rokok adalah candu,sekali mencoba pasti ingin menghisapnya terus. Walau awalnya dia bilang hanya ingin mencoba pati akan ada isapan kedua, ketiga dan seterusnya.

Saya heran, jaman sekarang banyak wanita yang merokok di depan umum (n nyokap paling ga suka nih kalo ngelihatnya, kaya wanita nakal katanya). Sepertinya trend ini mulai sejak reformasi 98 yg katanya awal dari sebuah kebebasan berekspresi. Apakah merokok di depan umum merupakan kebebasan berekspresi? I don’t think so. Saat ini wanita memperoleh pendidikan yang setara dengan kaum pria. Banyak wanita yang bersekolah tinggi, seharusnya semakin tinggi pendidikan mereka maka mereka tahu betapa berbahayanya rokok bagi rahim mereka. Tapi asumsi ini tidak berlaku, justru wanita yang katanya cerdas dengan segala kepintarannyalah yang sering saya lihat merokok di mall2 atau cafĂ©.

Banyak teman2 wanita saya yang merokok, kalau ditanya kenapa merokok, mereka tak punya alas an kuat, demi trendlah, ga gaul kalau tidak merokok atau hanya karena teman. Saya tak pernah melarang mereka secara langsung. Paling hanya tersenyum simpul. Toh mereka sudah dewasa, sudah tahu mana yang buruk dan baik untuk dirinya sendiri, ga usah dikasih tahu lagi. Kan dia bias baca bahaya rokok lewat Koran, majalah ataupun internet.

No comments: