Monday, October 10, 2016

terbawa arus

Saya praktis tidak pernah menulis tentang agama pada social media, lebih tepatnya menghindari topik agama. Buat saya persoalan agama adalah masalah pribadi masing-masing, diluar saya juga bukan orang yang sangat paham soal agama dan tidak ingin berada dalam lingkaran debat kusir. Tidak pernah mau berdebat atau berkomentar yang berhubungan dengan agama, paling hanya mengucapkan selamat hari raya, hanya sebatas itu. Pada akhirnya saya agak terbawa kegeraman juga, yang pada akhirnya saya sesali. apapun pendapat saya tak seharusnya saya ungkapkan karena saya tak ingin terjebak perkelahian sesama pemeluk agama Islam. Ini yang saya takutkan, siapa yang menyalakan sumbu, siapa yang terbakar. Orang lain yang melempar isu, kita umat muslim yang saling bertengkar pada akhirnya, miris sekali. Pertengkaran hanya karena penguasa dan kekuasaan yang kita sebagai rakyat kecil setelah ini hanya sebagai penonton.

Sesama umat saling memaki, setelah itu siapa yang menang? tidak ada yang menang. Kita semua kalah oleh emosi, kalah akan ego kita. Selesaikah masalah? tidak.

Duh gusti, kenapa hanya karena pilkada saja kita bertengkar, sesama teman saling memusuhi, saling menyindir, saling memaki, saling menyakiti. Kita manusia adalah makhluk sosial, yang pasti membutuhkan orang lain dalam sendi kehidupan kita. Janganlah terlampau menyakiti orang lain karena kita tidak tahu apa yang terjadi pada masa depan. Siapa tahu orang yang kita sakiti itu justru yang akan menolong kita ketika kita kesusahan.

Betapa rapuhnya ikatan persahabatan kita, karena berbeda pandangan politik saja sampai bertengkar, lama pula..pilkadal cepatlah berlalu..supaya semua adem ayem lagi..

No comments: